Sikap Jokowi Dinilai Timnas AMIN Jadi Langkah Mundur Demokrasi

Oleh Riezky Maulana - fakta.com
26 Januari 2024 10:57 WIB
Juru Bicara Timnas AMIN Billy David Nerotumelina. (Fakta.com/Ilham Fadillah)

FAKTA.COM, Jakarta - Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Billy David Nerotumilena menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan kepala negara boleh berkampanye dan memihak kepada salah satu paslon capres-cawapres. Menurutnya, pernyataan tersebut dinilai sebagai langkah mundur bagi demokrasi.

"Pernyataan presiden yang memperbolehkan pimpinan lembaga tinggi negara berpihak ke salah satu paslon pilpres atau malah ikut berkampanye, tentunya adalah sebuah langkah mundur untuk demokrasi. Penyalahgunaan kekuasaan dan mobilisasi dukungan tentu akan terindikasikan terjadi dengan mudah," ujar Billy dalam keterangannya kepada Fakta.com, Kamis (25/1/2024) malam.

Istana Klarifikasi Pernyataan Jokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye

Billy juga menilai, niat keberpihakan Presiden Jokowi yang disampaikan terbuka tersebut berpotensi ditafsirkan berbeda dan bisa menggiring opini berlebihan oleh aparat pemerintah atau rakyat Indonesia.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa rakyat Indonesia sesungguhnya berharap Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan bersikap netral dan tidak berpihak selama pemilu berlangsung.

"Presiden harus memberikan teladan kepada rakyat melalui pernyataan-pernyataan yang meneduhkan dan mempersatukan rakyat Indonesia," tuturnya.

Billy juga mencontohkan adanya fakta di lapangan yang menunjukkan seorang menteri secara terang-terangan mengaitkan bantuan sosial dari Presiden, bukan bersumber dari APBN. Selain itu, terindikasi pula adanya pemanfaatan fasilitas negara dan kewenangan untuk mendukung kampanye oleh para menteri yang masih aktif.

"Jika ada keberpihakan presiden dan jajaran, maka akan semakin menegaskan dugaan seperti itu akan mudah terjadi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan bahwa seorang kepala negara boleh berkampanye. Bahkan, dia menyebut boleh juga memihak salah satu paslon.

Hal itu diungkapkan Jokowi usai menyerahkan alutsista Super Hercules C-130 J kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2024).

"Yang paling penting, presiden itu boleh loh kampanye presiden boleh loh memihak," kata Jokowi. (ILM)

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//